Para pemenang kehidupan, pernahkah Anda bertanya pada diri Anda, apa yang sangat Anda inginkan saat ini? Bisa jadi jawaban Anda bervariasi. Ada yang ingin mendapatkan harta yang berlimpah. Ada yang mendambakan promosi kedudukan di tempat kerjanya. Adapula yang hanya ingin kembali bersatu dengan keluarganya, setelah lama tercerai berai. Dan ada juga yang memimpikan untuk bisa bahagia dan tidak menyusahkan orang lain selama dia masih hidup. Jawaban di atas hanyalah beberapa contoh kemungkinan argumen yang muncul. Meski demikian, tidak ada satupun manusia di dunia yang bisa menerka apa jawaban Anda. Apa yang Anda inginkan saat ini. Bisa sesuatu yang sangat sederhana, bisa juga sesuatu yang sangat kompleks dan rumit.
Apapun tanggapan Anda tentang pertanyaan di atas, itu murni hak masing-masing individu. Saya sendiri mempunyai keinginan besar, untuk bisa menjadi pemenang di kehidupan dunia dan akhirat, sesuai dengan target dan langkah-langkah yang telah saya buat.
Demikian pula dengan Anda. Untuk semakin mengarah dan mendekati keinginan Anda, tentu Anda membutuhkan persiapan. Layaknya seorang pendaki gunung yang akan menempuh perjalanan jauh, menanjak, terjal dan penuh berbagai kemungkinan. Pastinya persiapan yang diperlukan tidak main-main. Makin matang persiapan seorang pendaki, maka kian mudah pula dia menapaki tanjakan curam, tebing berbatu, dan jurang yang dalam. Sebaliknya, bila seorang pendaki tidak mempersiapkan diri untuk berjalan di belantara pegunungan, maka kesuksesan menuju puncak sepertinya akan berat untuk direngkuh.
Apapun tanggapan Anda tentang pertanyaan di atas, itu murni hak masing-masing individu. Saya sendiri mempunyai keinginan besar, untuk bisa menjadi pemenang di kehidupan dunia dan akhirat, sesuai dengan target dan langkah-langkah yang telah saya buat.
Demikian pula dengan Anda. Untuk semakin mengarah dan mendekati keinginan Anda, tentu Anda membutuhkan persiapan. Layaknya seorang pendaki gunung yang akan menempuh perjalanan jauh, menanjak, terjal dan penuh berbagai kemungkinan. Pastinya persiapan yang diperlukan tidak main-main. Makin matang persiapan seorang pendaki, maka kian mudah pula dia menapaki tanjakan curam, tebing berbatu, dan jurang yang dalam. Sebaliknya, bila seorang pendaki tidak mempersiapkan diri untuk berjalan di belantara pegunungan, maka kesuksesan menuju puncak sepertinya akan berat untuk direngkuh.
Segala jerih payah sang pendaki untuk mempersiapkan diri, sungguh-sungguh berusaha dengan fisik yang kuat dan tak kenal menyerah, adalah sebuah contoh usaha pribadi untuk memantaskan diri meraih kesuksesan. Analogi yang sama, bisa kita gunakan untuk meraih impian dan keinginan.
Seseorang yang ingin menjadi seorang dokter yang expert, pasti akan berusaha memantaskan dirinya menjadi dokter yang expert, dengan belajar tekun dan berlatih bagaimana menjadi dokter yang baik. Demikian pula dengan seseorang yang ingin masuk surga, tentu akan memantaskan dirinya dengan menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
Nah, bagaimana dengan Anda, sudahkah Anda memantaskan diri untuk meraih impian Anda sendiri? Sampai sejauh mana?
Wujudkan impian Anda dengan bekal yang cukup dan ilmu yang mumpuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar