Akhir akhir ini kita sering mendengar orang yang melakukan tindakan bunuh diri karena berbagai kasus yang menjeratnya. Seorang pemuda gantung diri, karena diputus oleh pacarnya. Seorang ibu atau ayah bunuh diri karena tidak tahan menghadapi tekanan hidup dan tekanan ekonomi. Seorang pengusaha bunuh diri karena bangkrut dan terlibat hutang. Mereka menyangka bahwa dengan menghabisi nyawa mereka, selesailah segala masalah. Kurangnya pengetahuan agama mendorong mereka untuk menyelesaikan masalah yang menjerat mereka dengan bunuh diri.
Kasus bunuh diri tidak hanya dilakukan oleh masyarakat lapisan bawah yang hidup sederhana dan sudah biasa bergelimang kemiskinan, banyak juga masyarakat lapisan atas yang biasa bergelimang harta melakukan hal tersebut. Mereka terlibat hutang dan usahanya terancam bangkrut, untuk mengatasi stress dan rasa tertekan mereka melakukan aksi bunuh diri dengan berbagai cara, terjun dari gedung bertingkat, minum racun atau menembak kepalanya dengan pistol. Bunuh diri adalah jalan pintas yang diambil orang yang sangat minim pengetahuan agamanya, mereka menganggap dunia segala galanya, mereka tidak sanggup menghadapi kegagalan dan berbagai masalah duniawi.
Kasus bunuh diri tidak hanya dilakukan oleh masyarakat lapisan bawah yang hidup sederhana dan sudah biasa bergelimang kemiskinan, banyak juga masyarakat lapisan atas yang biasa bergelimang harta melakukan hal tersebut. Mereka terlibat hutang dan usahanya terancam bangkrut, untuk mengatasi stress dan rasa tertekan mereka melakukan aksi bunuh diri dengan berbagai cara, terjun dari gedung bertingkat, minum racun atau menembak kepalanya dengan pistol. Bunuh diri adalah jalan pintas yang diambil orang yang sangat minim pengetahuan agamanya, mereka menganggap dunia segala galanya, mereka tidak sanggup menghadapi kegagalan dan berbagai masalah duniawi.
Orang yang yakin akan adanya kehidupan akhirat, dan yakin kepada Allah, tidak akan melakukan tindakan tersebut. Orang yang tidak yakin dengan adanya kehidupan akhirat, dan menjadikan dunia sebagai tujuan utama memang cenderung untuk melakukan tindakan bunuh diri jika menghadapi masalah yang rumit. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang agama serta rasa putus asa mendorong mereka untuk melakukan tindakan tersebut.
Kebanyakan manusia jika mendapat nikmat dan karunia dari Allah , menjadi sombong dan lupa pada-Nya, cenderung berbuat sewenang wenang,dan mengikuti hawa nafsu., namun jika Allah mengujinya dengan berbagai cobaan ia menjadi putus asa. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Israak ayat 83.
Kebanyakan manusia jika mendapat nikmat dan karunia dari Allah , menjadi sombong dan lupa pada-Nya, cenderung berbuat sewenang wenang,dan mengikuti hawa nafsu., namun jika Allah mengujinya dengan berbagai cobaan ia menjadi putus asa. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Israak ayat 83.
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia:
dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan
niscaya dia berputus asa. (Al Israak 83)
Manusia adalah mahluk abadi, yang tetap ada selamanya. Kematian tidak melenyapkan manusia sebagai individu, ia tetap ada dalam bentuk yang lain. Sejak diciptakan Allah dari setetes air yang yang dipancarkan (sperma), menjadi segumpal darah, segumpal daging, janin, kemudian lahir menjadi bayi yang lemah, tumbuh menjadi anak anak, masa remaja , dewasa, tua dan kemudian menemui ajalnya, manusia terus menerus mengalami perubahan. Namun perubahan itu tidak menjadikan manusia musnah dan lenyap, kita hanya mengalami perubahan bentuk, kita tetap ada, dan akan ada selama lamanya,abadi.
Kematian tidak melenyapkan kita sebagai mahluk, kita hanya berubah bentuk, yang mati dan musnah hanya jasad kita, dan kita tetap hidup di-alam barzakh, untuk selanjutnya kelak akan dibangkitkan kembali oleh Allah di alam yang lain (Padang Mahsyar, dihari berbangkit). Kematian bukan akhir segala galanya, justru kematian adalah awal perjalanan panjang yang tiada akhir. Masih panjang waktu dan masa yang harus kita lalui, mulai dari alam barzakh, saat kebangkitan, saat berkumpul di padang mahsyar, saat berhisab dan ditimbang segala amal, saat menyeberang jembatan diatas lembah neraka, barulah diputuskan kekal di Neraka atau Syurga.
Alangkah ngerinya orang yang berputus asa dari rahmat Allah, kemudian melakukan aksi bunuh diri. Sebenarnya ia tidak mati, ia tetap hidup, yang mati hanya jasadnya, sedang ruhnya tetap hidup dialam barzakh, menghadapi persoalan baru yang lebih sulit dan berat dibandingkan yang ditinggalkannya didunia ini. Dialam barzakh ia akan berhadapan dengan malaikat penjaga kubur, yang akan menimpakan berbagai azab padanya. Itulah azab yang disediakan Allah bagi orang yang kafir dan putus asa dari rahmatNya. Firman Allah dalam surat Al ankabut ayat 23 :
Kematian tidak melenyapkan kita sebagai mahluk, kita hanya berubah bentuk, yang mati dan musnah hanya jasad kita, dan kita tetap hidup di-alam barzakh, untuk selanjutnya kelak akan dibangkitkan kembali oleh Allah di alam yang lain (Padang Mahsyar, dihari berbangkit). Kematian bukan akhir segala galanya, justru kematian adalah awal perjalanan panjang yang tiada akhir. Masih panjang waktu dan masa yang harus kita lalui, mulai dari alam barzakh, saat kebangkitan, saat berkumpul di padang mahsyar, saat berhisab dan ditimbang segala amal, saat menyeberang jembatan diatas lembah neraka, barulah diputuskan kekal di Neraka atau Syurga.
Alangkah ngerinya orang yang berputus asa dari rahmat Allah, kemudian melakukan aksi bunuh diri. Sebenarnya ia tidak mati, ia tetap hidup, yang mati hanya jasadnya, sedang ruhnya tetap hidup dialam barzakh, menghadapi persoalan baru yang lebih sulit dan berat dibandingkan yang ditinggalkannya didunia ini. Dialam barzakh ia akan berhadapan dengan malaikat penjaga kubur, yang akan menimpakan berbagai azab padanya. Itulah azab yang disediakan Allah bagi orang yang kafir dan putus asa dari rahmatNya. Firman Allah dalam surat Al ankabut ayat 23 :
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih. (Al Ankabut 23)
Bunuh diri bukanlah tindakan yang menyelesaikan masalah, tapi justru menimbulkan masalah baru yang lebih berat, dan tidak akan pernah bisa diralat dan diperbaiki lagi. Mari kita berlindung kepada Allah dari melakukan tindakan yang tidak terpuji itu. Allah selalu membimbing dan menuntun orang yang ber-iman dan bertawakkal padaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar