DIMANAKAH AIR TAWAR TERSIMPAN?

Air tawar adalah kebutuhan utama yang harus selalu tersedia untuk kelangsungan hidup manusia dan semua mahluk dibumi ini. 70 % tubuh manusia terdiri atas air, tanpa air manusia akan musnah. Tumbuh2an, binatang melata, binatang ternak, burung, ikan, mahluk micro organis semuanya membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Tanpa air tawar yang tersedia cukup semua mahluk hidup dipermukaan bumi akan musnah. Allah telah menyatakan ini dalam surat Al Anbiya ayat 30 :

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al Anbiya 30)

Dimanakah air tawar yang menjadi kebutuhan utama manusia dan mahluk hidup lainnya dibumi ini tersimpan? Duapertiga bagian dari permukaan bumi ini terdiri atas air laut yang rasanya asin. Manusia tidak bisa mengkonsumsi air laut yang rasanya asin itu. Manusia, tumbuh2an dan semua binatang yang melata dan merayap dimuka bumi ini serta burung yang terbang diangkasa membutuhkan air tawar untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimana Allah memenuhi kebutuhan air tawar bagi semua mahluk-Nya itu?
Allah telah menciptakan suatu sistim yang canggih untuk memenuhi kebutuhan air tawar bagi semua mahluknya dimuka bumi. Air laut yang rasanya asin itu menguap keangkasa terkena panas teriknya matahari. Dengan proses penguapan tersebut Allah memisahkan air tawar dari garam yang asin. Air yang rasanya tawar menguap keangkasa, berubah menjadi gumpalan–gumpalan awan, yang ditiup angin kedaratan. Gumpalan awan yang mengandung air tawar itu terus dihalau oleh angin hingga tertahan oleh gunung dan bukit. Dikawasan bukit dan pegunungan itu gumpalan awan yang semakin pekat itu berubah menjadi air hujan yang turun kebumi, membasahi permukaan tanah. Sebagian air tersebut ada yang meresap kedalam tanah, tersimpan menjadi air tanah. Sebagian lagi hanyut kesungai, mengalir kembali menuju lautan, melalui aliran sungai yang melalui desa dan kota. Manusia memanfaatkan aliran sungai tersebut untuk mengairi sawah dan kebun, membangkitkan tenaga lisrik, memenuhi kebutuhan air PAM dikota besar. Demikianlah Allah memenuhi kebutuhan air tawar bagi semua mahluknya. Semua proses itu dijelaskan Allah dalam surat Al Baqarah ayat 164 :

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan 
di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al Baqarah 164)

Namun sayang sistim canggih yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan air tawar bagi semua mahluknya itu telah dirusak oleh segelintir orang yang hanya memikirkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Penebangan pohon secara membabi buta tanpa mempedulikan lingkungan telah merusak sistim peresapan air di bukit dan gunung. Akibatnya pada musim hujan tanah tidak mampu meresapkan air hujan, semua air hujan mengalir kesungai. Sungaipun tidak mampu menampung aliran air yang demikian deras, akibatnya terjadi banjir dimana mana. Pada musim panas cadangan air tanah yang hanya sedikit itu habis di sedot kebutuhan manusia, terjadi kekeringan dimana-mana. Hujan kebanjiran, panas kekeringan, itulah bencana yang terjadi dewasa ini akibat ulah dari segelintir orang yang tidak bertanggung jawab. Allah menyatakan hal ini dalam surat Ar Rum ayat 41 :

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum 41)

Mendapatkan air tawar untuk keperluan sehari hari dewasa ini dirasakan semakin sulit, perlu kepedulian manusia untuk merawat sistim yang telah diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan air tawar secara alamiyah. Sebagian besar air tawar tersimpan didalam tanah. Inilah yang harus dijaga oleh manusia. Berbeda dengan minyak bumi, atau batu bara sumber energi yang tidak bisa diperbarui. Air tawar adalah sumber energi yang selalu bisa diperbarui, asalkan sistimnya tidak dirusak oleh manusia sendiri. Situs Geohive membuat perbandingan penyediaan air tawar dengan air laut didunia ini seperti berikut dibawah ini:


97% air yang ada dibumi ini terdapat di lautan, hanya saja rasanya asin dan tidak dapat dikonsumsi oleh manusia secara langsung. 2% disimpan dalam bentuk Gunung Es di kutub utara dan selatan serta salju dipuncak-puncak gunung himalaya, everest dan lain lain. Kurang dari 1 % tersimpan didalam tanah, sebagai air tanah yang segar, 0,02 % berupa danau, sungai, awan dan air hujan. Kalau kita harus menyuling air tawar dari laut yang asin dengan teknologi sendiri bisa juga , hanya saja biayanya sangat mahal dan hasilnya tidak sesempurna teknologi Allah. Mari kita syukuri pemberian Allah ini dan kita rawat sistim yang telah disediakan Allah untuk memenuhi kebutuhan air tawar bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...